Cara Analisa Trading Yang Baik Dan Benar
1.Buka chart serta ketahui tren yang tengah berlangsung
Langkah awal yang perlu Anda kerjakan sudah pasti yaitu buka
chart, lalu saksikan tren yang tengah berjalan. Anda dapat pilih, tren yang
mana yang menginginkan Anda ikuti serta gunakan. Kenali tren yang tengah
berjalan, dari mulai tren periode panjang, baru lalu mundur ke tren periode
menengah atau periode pendek.
Walau Anda bisa pilih tren mana yang juga akan Anda gunakan,
dianjurkan untuk mencari tren periode panjang (major tren) serta mengikutinya.
Ingat, “the tren is your friend”.
Bila Anda sudah mengetahui trend-nya, jadi kiat yang paling
baik untuk Anda yaitu ambil tempat (transaksi) yang searah dengan tren yang
tengah berjalan. Bila tren waktu itu yaitu naik (uptrend), jadi baiknya Anda
mencari kesempatan “buy”. Demikian sebaliknya, bila trend-nya yaitu turun
(downtrend), jadi cari kesempatan “sell”.
2.Tetapkan dukungan serta resistance
Sesudah Anda dapat mengetahui tren yang tengah berjalan,
langkah setelah itu yaitu memastikan dimana level dukungan serta resistance.
Anda dapat mencari kesempatan “buy” di ruang dukungan atau “sell” di ruang
resistance. Sudah pasti Anda tidak bisa melupakan langkah awal diatas, yakni
ambil tempat yang searah dengan tren.
Dengan kata beda, bila Anda lihat tren waktu itu yaitu
uptrend, jadi cari tempat “buy” di ruang dukungan, sebaliknya.
Level-level dukungan serta resistance dapat juga Anda
gunakan jadi “peringatan” bila nyatanya harga tidak bergerak seperti yang Anda
berharap. Bila umpamanya dukungan tembus walau sebenarnya Anda terlebih dulu
telah buka tempat “buy”, jadi tembusnya dukungan itu semestinya jadi peringatan
untuk lakukan cut-loss.
3.Gunakan Moving Average
Anda dapat juga memakai tanda moving average (MA) untuk
mengetahui tren yang berjalan. Bila susah untuk menggambar trendline, Anda
dapat lihat gerakan MA untuk menolong Anda mengidentifikasi tren.
Sederhananya, bila Anda lihat MA bergerak turun serta harga
bergerak dibawah MA, jadi tren waktu itu yaitu downtrend. Demikian sebaliknya,
bila Anda lihat MA bergerak naik serta harga bergerak diatas MA, jadi tren
waktu itu yaitu uptrend.
Diluar itu, MA dapat juga berperan jadi dukungan serta
resistance. Bila MA ada diatas gerakan harga, ia berperan jadi resistance. Bila
MA ada dibawah gerakan harga, peranannya yaitu jadi dukungan.
4.Filter dengan tanda osilator
Tanda osilator dapat memberi deskripsi apakah pasar tengah
ada dalam kondisi jemu beli (overbought) atau jemu jual (oversold). Keadaan
overbought ini berarti kondisi saat harga dipandang telah cukup tinggi ketika
itu.
Keadaan ini sering dibarengi oleh penurunan harga. Demikian
sebaliknya, keadaan oversold bermakna harga dipandang telah cukup rendah ketika
itu, serta sering dibarengi oleh naiknya harga.
Saat tanda osilator telah memerlihatkan tanda-tanda
overbought, jadi yang butuh Anda kerjakan yaitu menanti konfirmasi tanda sell.
Demikian sebaliknya, bila osilator memerlihatkan tanda-tanda oversold, tunggu
konfirmasi tanda buy.
Tetapi butuh Anda tulis kalau tidak selamanya keadaan
overbought atau oversold dibarengi oleh pembalikan arah gerakan harga. Ada
saatnya tanda selalu ada di ruang overbought atau oversold untuk sekian waktu
tetapi harga selalu bergerak meneruskan arah terlebih dulu.
Untuk mengakalinya, Anda mesti sesuaikan tanda yang
didapatkan dari tanda dengan tren yang tengah berjalan. Dalam keadaan uptrend,
cari cuma tanda buy saja, demikian sebaliknya dalam keadaan downtrend cari cuma
tanda sell saja. Langkah tersebut relatif lebih aman.
Tanda yang dapat Anda pakai salah satunya yaitu stochastic
serta CCI. Oh ya, ada hal perlu yang butuh Anda ingat : JANGAN TERLALU BANYAK
MENGGUNAKAN INDIKATOR, sebab malah “kelatahan” tersebut yang buat analisis
teknikal jadi rumit. Manfaatkanlah satu atau dua tanda teknikal saja, maksimum
tiga. Di situs (blog) ini, telah ada artikel yang mengulas tehnik analisis
simpel dengan cuma memakai trendline, stochastic serta CCI. Silahkan Anda baca
disini.
5.Tetapkan stop loss serta tujuan keuntungan
Langkah paling akhir, tentukanlah level stop loss serta
tujuan keuntungan dari transaksi yang Anda kerjakan. Dalam memastikan stop loss
serta tujuan keuntungan, Anda tidak bisa lupa pada ketentuan risk-reward-ratio,
dimana stop loss (kemungkinan kerugian) tidak bisa semakin besar dari pada
tujuan keuntungan. Ini ketentuan yang tidak bisa dilanggar.
Saya yakin penjelasan diatas belum terlalu jelas ,untuk itu baca juga:
sumber: iqbisnis.com
Saya yakin penjelasan diatas belum terlalu jelas ,untuk itu baca juga:
sumber: iqbisnis.com